Minggu, 09 Mei 2010

Artikel Tentang Proposisi

Juventus Pasti Absen Di Eropa
Minggu, 9/5/2010 | 22:16 WIB
TURIN, KOMPAS.com - Juventus memastikan diri finis di peringkat ketujuh, setelah dipaksa menyerah 2-3 oleh Parma, dalam lanjutan Serie-A, di Olimpico Grande Torino, Minggu (9/5/2010). Dengan satu laga tersisa, mereka mengoleksi 55 poin, atau kalah empat angka dari Napoli di tempat keenam.

Juventus pantas kecewa dengan hasil tersebut. Bermain di kandang sendiri, mereka mampu lebih unggul melalui Alessandro Del Piero, pada menit ke-16. Dari tengah kotak penalti, ia berhasil meneruskan umpan Vincenzo Iaquinta, masuk ke sudut kiri bawah gawang.

Gol itu melambungkan kepercayaan diri Juventus. Mereka pun menambah intensitas serangan. Sayang, karena terlalu bersemangat, mereka lengah dan kebobolan oleh David Lanzaframe, pada menit ke-20.

Juventus kemudian terpaksa menurunkan irama permainannya dan menata kembali barisannya. Setelah menunggu sampai menit ke-34, mereka nyaris kembali unggul melalui Giorgio Chiellini. Sayang, tembakan buah umpan Del Piero itu mentah menjadi sia-sia ditangkal Antonio Mirante.

Belum sempat menciptakan peluang baru, Juventus malah dikejutkan gol kedua Parma, yang dicetak Lanzaframe pada menit ke-40. Memanfaatkan umpan Hernan Crespo, ia mengirim bola dari tengah kotak penalti, masuk ke tengah gawang Gianluigi Buffon.

Tak mau terus tertekan, Juventus menambah tempo permainan dan menggiatkan serangan dari berbagai sisi lapangan. Namun, jangankan gol, peluang pun gagal mereka ciptakan, sampai peluit turun minum berbunyi.

Memasuki babak kedua, Juventus mengamuk. Dalam 15 menit pertama paruh kedua ini, Diego dan Felipe Melo bergantian membombardir gawang Mirante dengan tembakan-tembakan keras nan akurat. Sayang, enam tembakan yang mereka lepas itu kandas di tangan Mirante.

Tak mau memberi angin, Juventus mempertahankan intensitas serangannya. Namun, bukannya mencetak gol, mereka malah kebobolan gol kedua Parma, yang dicetak Jonathan Ludovic Biabiany.

Tertinggal 1-3 tak membuat Juventus gentar dan terus berusaha mencari gol tambahan. Ketekunan Juventus akhirnya membuahkan gol kedua dari kaki Iaquinta pada menit ke-90. Dari tengah kotak penalti, Iaquinta berhasil menyepak umpan Claudio Marchisio masuk ke sudur kiri atas gawang.

Setelah itu, Juventus masih mencoba mencari gol ketiga. Namun, peluit keburu berbunyi panjang sebelum usaha mereka membuahkan peluang baru.


Lima rangkaian kata dari artikel diatas :
1.Juventus pantas kecewa dengan hasil tersebut.
kalimat ini termasuk ke dalam Proposisi Tunggal karena hanya mempunyai satu subyek dan satu predikat.
2.Sayang, karena terlalu bersemangat, mereka lengah dan kebobolan oleh David Lanzaframe, pada menit ke-20.
kalimat ini termasuk ke dalam Proposisi Majemuk karena memiliki satu subyek dan lebih dari satu predikat.
3.Juventus kemudian terpaksa menurunkan irama permainannya dan menata kembali barisannya.
kalimat ini termasuk ke dalam Proposisi Majemuk karena memiliki satu subyek dan lebih dari satu predikat.
4.Namun, jangankan gol, peluang pun gagal mereka ciptakan, sampai peluit turun minum berbunyi.
kalimat ini termasuk ke dalam proposisi universal dimana predikatnya mendukung semua subjeknya.
5.Juventus masih mencoba mencari gol ketiga.
kalimat ini termasuk ke dalam Proposisi Tunggal karena hanya mempunyai satu subyek dan satu predikat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar