Seperti telah dipelajari bahwa Logika adalah adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus (tepat). Berdasarkan terminologi tersebut maka perlu dipahami apa berpikir itu dan apa sajakah bentuk – bentuk pemikiran manusia.
Penalaran berhubungan dengan proporsisi.Proposisi adalah pernyataan yang dapat di buktikan benar salahnya.Dengan adanya proporsisi dapat membantu dalam proses penalaran.
Pada dasarnya tidak ada proposisi tanpa pengertian/konsep dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Ketiganya adalah bentuk pemikiran manusia yang saling terkait dan harus dipahami bersama – sama. Berikut ini adalah penjelasan dari ketiga bentuk pemikiran tersebut.
Macam-macam proposisi:
a. Proposisi sintetik
Adalah lukisan dari kenyataan empirik maka untuk menguji benar salahnya dapat diukur berdasarkan sesuai dengan kenyataan empiriknya.
b. Proposisi Kategorik
suatu pernyataan yang terdiri atas hubungan dua term sebagai subjek dan predikat serta dapat dinilai benar atau salah. Hubungan ini berbentuk pengiyaan atau pengingkaran. Term adalah ungkapan konsep, ide atau pengertian dalam bentuk kata atau istilah. Konsep sendiri adalah hasil tangkap dari akal.
1. Term sebagai subjek adalah hal yang diterangkan dalam proposisi. Term sebagai subjek berhubungan dengan kuantitas proposisi. Subjek dibedakan antara subjek universal dan subjek partikular. Subjek universal adalah mencakup semua yang dimaksud oleh subjek, subjek partikular adalah hanya mencakup sebagian dari keseluruhan yang disebutkan oleh subjek. Subjek universal dalam pernyataan simbolik disertai dengan kuantor universal, dan subjek partikular dalam pernyataan simbolik disertai dengan kuantor eksistensial.
2. Term sebagai predikat adalah hal yang menerangkan dalam proposisi. Term sebagai predikat selalu berhubungan dengan isinya, dan merupakan kualitas proposisi, yang dibedakan antara predikat afirmatif dan predikat negatif. Predikat afirmatif adalah sifat mengiyakan adanya hubungan predikat dengan subjek, predikat negatif adalah sifat mengingkari adanya hubungan predikat dengan subjek atau sifat meniadakan hubungan subjek dengan predikat.
c. Proposisi Hipotetik
Jika Proposisi kategorik menyatakan suatu kebenaran tanpa syarat, maka pada proposisi hipotetik kebenaran yang dinyatakan justru digantungkan pada syarat tertentu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar