Pada dasarnya, semua orang tidak suka dikritik. Bila dikritik, REAKSI ALAMIAH PERTAMA yang kita rasakan adalah emosi.
Namun kita juga sebenarnya membutuhkan kritik dari orang lain. Lewat kritik, kita bisa belajar untuk intropeksi dan memperbaiki diri.
Menyadari betapa pentingnya kritik, saya selama ini selalu berusaha untuk menerima setiap kritik secara lapang dada dan bijaksana. Memang terkadang terasa berat. Tapi saya yakin, kemampuan saya untuk melawan perasaan emosi, benci, marah, jengkel, bahkan dendam, yang timbul sebagai reaksi atas setiap kritik, menjadi salah satu indikasi kedewasaan dan kebijaksanaan saya sebagai manusia.
Di sisi lain:
Karena kita menyadari bahwa setiap orang pada dasarnya tidak suka dikritik, maka kita perlu mencari kiat jitu agar kritik yang kita sampaikan menjadi efektif dan produktif, bukan sebaliknya. Bagaimana caranya agar orang yang kita kritik menjadi senang, bukan sebaliknya?
Kiat Pertama:
Lakukan kritik dengan niat cinta, bukan niat untuk mempermalukan seseorang di depan umum atau niat-niat buruk lainnya. Kritiklah seseorang karena Anda memang ingin melihat dia menjadi manusia yang lebih baik.
Kiat Kedua:
Hindari mengkritik seseorang di depan umum. Sebisa mungkin, kritiklah dia dalam pertemuan empat mata saja.
Kiat Ketiga:
Jangan memvonis atau menyalahkan.
Pantangan terbesar: Jangan sesekali mengatakan "Kamu salah" atau kalimat-kalimat lain yang bernama memvonis atau menyalahkan. Akan lebih baik bila kalimat seperti itu diganti dengan kalimat lain yang lebih enak didengar, seperti "Saya tidak sepakat dengan pendapat kamu."
Kiat Keempat:
Dalam mengkritik,gunakan kalimat yang santun, tidak terkesan memvonis atau "menuding".
Contoh yang kurang baik:
Kamu sebaiknya memperbaiki cara bicara karena cara bicara kamu sangat tidak jelas. Sulit dimengerti
Contoh yang lebih baik:
Menurut saya, cara bicara kamu kurang jelas dan relatif sulit dimengerti. Coba deh, kamu belajar berbicara dengan jelas. Insya Allah itu akan sangat membantu kamu dalam berkomunikasi
Kiat Kelima:
Posisikan diri Anda sebagai orang yang memberikan masukan (terserah orang tersebut mau menerima atau tidak). Jangan memposisikan diri Anda sebagai seorang otoriter yang menganggap bahwa orang tersebut harus menerima pendapat Anda.
Contoh yang kurang baik:
Kamu harus memperbaiki diri karena sikap kamu itu sangat keliru!
Contoh yang lebih baik:
Menurut saya, alangkah baiknya bila kamu memperbaiki diri, karena sikap seperti itu sepertinya kurang tepat.
Kiat Keenam:
Gunakan kalimat yang santun dan enak didengar.
Kita mengambil contoh dari kiat ke-5 di atas:
Contoh yang kurang baik:
Kamu harus memperbaiki diri karena sikap kamu itu sangat keliru!
Contoh yang lebih baik:
Menurut saya, alangkah baiknya bila kamu memperbaiki diri, karena sikap seperti itu sepertinya kurang tepat.
Kiat Ketujuh:
Pahamilah latar belakang tindakan seseorang. Bila Anda mengkritik lalu orang tersebut melakukan pembelaan, hargailah pembelaan dia. Bahkan bila Anda tidak setuju pada pembelaan dia, awalilah "serangan balik" Anda dengan sebuah kalimat yang berisi penghargaan atau pujian terhadap apa yang dia ucapkan. Setelah itu, lanjutkan dengan kritik berikutnya.
Sumber: http://jonru.multiply.com/journal/item/667/Kritik_ala_Sandwich_atawa_Cara_Mengkritik_yang_Asyik
Rabu, 16 Juni 2010
Sikap Saya Dalam Menghadapi Kritikan
Menurut saya kritikan itu adalah hal yang baik karena dengan kritikan kita dapat melihat apa yang salah atau kurang dalam diri kita. Tidak ada manusia yang sempurna,oleh karena itu kita harus siap untuk di kritik. Jangan pernah marah pada saat di kritik karena itu menandakan bahwa kita tidak siap intuk menerima sebuah kritikan. Selalu terima kritikan dengan pikiran terbuka dan positif. Jangan nasukkan kritikan ke dalam hati,dengan kata lain jangan lah dendam kepada orang yang mengkritik anda. Hal terakhir yang dilakukan adalah jangan membalas kritikan dengan kritikan,karena hal tersebut justru akan memancing perdebatan yang berujung pada perselisihan pendapat.
Kritikan wajar saja diterima. Jika sudah selesai, lupakan. Kembali beraktifitas sebagaimana biasanya.
Kritikan wajar saja diterima. Jika sudah selesai, lupakan. Kembali beraktifitas sebagaimana biasanya.
Seberapa Mampukah Saya Menilai Waktu
Menurut saya waktu adalah sesuatu yang penting di dalam hidup saya. Semua kegiatan yang saya lakukan tentu tidak terlepas dari waktu. Manusia sering membuang waktu dengan percuma dengan melakukan hal-hal yang tak berguna dan bahkan merugikan orang lain. Namun, waktu juga bisa terbuang sia-sia bila seseorang tidak mengelola waktunya dengan baik. Ketidakmampuan mengelola waktu dengan baik adalah sebuah kesalahan yang harus segera dibenahi. Oleh karena itu, manajemen waktu merupakan keharusan bagi setiap orang sebelum menjalani berbagai aktifitas setiap harinya.
Ada empat hal yang perlu kita perlukan dalam menerapkan manajemen waktu sehari-hari. Empat hal tersebut antara lain sikap menghargai waktu, mampu menentukan prioritas, mampu memperkirakan waktu, dan menyiapkan langkah antisipasi. Apabila kita memperhatikan ke empat hal tersebut saya yakin bahwa waktu kita tidak akan terbuang percuma.
Ada empat hal yang perlu kita perlukan dalam menerapkan manajemen waktu sehari-hari. Empat hal tersebut antara lain sikap menghargai waktu, mampu menentukan prioritas, mampu memperkirakan waktu, dan menyiapkan langkah antisipasi. Apabila kita memperhatikan ke empat hal tersebut saya yakin bahwa waktu kita tidak akan terbuang percuma.
Cara Meningkatkan Softskill
Soft Skill adalah nama lain dari “Emotional Intelligence Quotient”, yang merupakan sejumlah kemampuan kepribadian yang dibutuhkan dalam hal mencari kerja dan kesuksesan dalam berorganisasi. Yang dimaksudkan dengan kemampuan soft skills diantaranya adalah kemampuan berkomunikasi, etika, kemampuan berbicara dan berbahasa dan lainnya. Kini, kemampuan soft skills ini banyak dicari oleh perusahaan dan diharapkan dipenuhi persyaratannya oleh para pencari kerja.
Soft skills ini juga dinamakan dengan interpersonal skills, yang merupakan cakupan dari : kemampuan berpartisipasi dalam tim, kemampuan untuk mengajar, pelayanan, kemampuan untuk memimpin, negotiasi, toleransi dan motivasi.
Maka bisa dikatakan, secara umum, kemampuan soft skills terdiri atas :
1. Etika kerja yang positif
2. Tingkah laku yang baik
3. Keinginan untuk terus belajar dan berlatih
Semua ini bisa didapatkan melalui pelatihan atau pengembangan kepribadian yang dimulai dari diri sendiri. Karena soft skills ini tidak hanya bermanfaat dalam lingkungan kerja, namun bermanfaat dalam menghadapi kehidupan bermasyarakat. Tanyakan pada diri Anda sendiri, apa kemampuan ini sudah ada dalam diri atau masih perlu dilatih lagi?.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan soft skills :
1. Menjadi bagian dari suatu organisasi, untuk belajar menghargai orang lain
2. Minta pada salah seorang anggota keluarga untuk meneliti kepribadian Anda dan menulis sisi baik dan buruk kepribadian Anda
3. Berusaha mengatur waktu dengan lebih baik
4. Berlatih menghadapi kritik
5. Berlatih cara memberi kritik dengan positif
6. Berusaha untuk hidup dengan lebih baik
Ada juga beberapa cara yang mudah untuk meningkatkan interpersonal skill, karena bagaimanapun manusia pastinya akan berhubungan dengan manusia lainnya, yaitu :
1. Tersenyum, untuk meningkatkan energi positif.
2. Menghargai orang lain
3. Belajar mendengarkan orang lain
4. Berkomunikasi dengan jelas
5. Penuhi diri dengan rasa humor
6. Jangan sering mengeluh
Soft skills ini menjadi salah satu kunci kesuksesan di lingkungan kerja maupun masyarakat. Dengan kemampuan soft skills yang baik, tentunya akan dapat mendatangkan kebaikan dan membuat seseorang dapat lebih menonjol di lingkungan. Daripada katakanlah seseorang yang pandai secara akademis,namun tidak mau menghargai orang lain.
Di era globalisasi dan teknologi seperti ini, tampaknya keramahan dan pengertian masih menjadi faktor utama, yang menjadikan manusia tetap menjadi manusia yang sesungguhnya.
sumber : http://www.stkippasundan.ac.id/articles.php?article_id=10
Soft skills ini juga dinamakan dengan interpersonal skills, yang merupakan cakupan dari : kemampuan berpartisipasi dalam tim, kemampuan untuk mengajar, pelayanan, kemampuan untuk memimpin, negotiasi, toleransi dan motivasi.
Maka bisa dikatakan, secara umum, kemampuan soft skills terdiri atas :
1. Etika kerja yang positif
2. Tingkah laku yang baik
3. Keinginan untuk terus belajar dan berlatih
Semua ini bisa didapatkan melalui pelatihan atau pengembangan kepribadian yang dimulai dari diri sendiri. Karena soft skills ini tidak hanya bermanfaat dalam lingkungan kerja, namun bermanfaat dalam menghadapi kehidupan bermasyarakat. Tanyakan pada diri Anda sendiri, apa kemampuan ini sudah ada dalam diri atau masih perlu dilatih lagi?.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan soft skills :
1. Menjadi bagian dari suatu organisasi, untuk belajar menghargai orang lain
2. Minta pada salah seorang anggota keluarga untuk meneliti kepribadian Anda dan menulis sisi baik dan buruk kepribadian Anda
3. Berusaha mengatur waktu dengan lebih baik
4. Berlatih menghadapi kritik
5. Berlatih cara memberi kritik dengan positif
6. Berusaha untuk hidup dengan lebih baik
Ada juga beberapa cara yang mudah untuk meningkatkan interpersonal skill, karena bagaimanapun manusia pastinya akan berhubungan dengan manusia lainnya, yaitu :
1. Tersenyum, untuk meningkatkan energi positif.
2. Menghargai orang lain
3. Belajar mendengarkan orang lain
4. Berkomunikasi dengan jelas
5. Penuhi diri dengan rasa humor
6. Jangan sering mengeluh
Soft skills ini menjadi salah satu kunci kesuksesan di lingkungan kerja maupun masyarakat. Dengan kemampuan soft skills yang baik, tentunya akan dapat mendatangkan kebaikan dan membuat seseorang dapat lebih menonjol di lingkungan. Daripada katakanlah seseorang yang pandai secara akademis,namun tidak mau menghargai orang lain.
Di era globalisasi dan teknologi seperti ini, tampaknya keramahan dan pengertian masih menjadi faktor utama, yang menjadikan manusia tetap menjadi manusia yang sesungguhnya.
sumber : http://www.stkippasundan.ac.id/articles.php?article_id=10
Kebaikan Dan Keburukan Dalam Diri Saya
Saya menyadari betul bahwa tugas ini sangat berguna bagi saya. Dengan mengetahui kebaikan dan keburukan yang ada dalam diri saya,saya berharap dapat mengoreksi yang buruk dan mempertahankan atau bahkan meningkatkan sesuatu yang baik dari diri saya.
Berikut ini adalah kebaikan(positif) dan keburukan(negatif) saya berdasarkan wawancara kepada teman-teman saya.
Sisi negatif:
Tidak mau mengalah,emosian,keras kepala,banyak makan(hahaha),ambisisus,kurang percaya diri,pemalas.
Sisi positif:
Baik(relatif),setia kawan,mudah berteman,ramah,lucu(banyak nih yang bilang),tidak perhitungan,friendly.
Terima kasih kepada teman-teman yang sudah memberikan pendapatnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas bahasa indonesia ini. Semoga tugas ini dapat bermanfaat untuk membangun diri saya.
Berikut ini adalah kebaikan(positif) dan keburukan(negatif) saya berdasarkan wawancara kepada teman-teman saya.
Sisi negatif:
Tidak mau mengalah,emosian,keras kepala,banyak makan(hahaha),ambisisus,kurang percaya diri,pemalas.
Sisi positif:
Baik(relatif),setia kawan,mudah berteman,ramah,lucu(banyak nih yang bilang),tidak perhitungan,friendly.
Terima kasih kepada teman-teman yang sudah memberikan pendapatnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas bahasa indonesia ini. Semoga tugas ini dapat bermanfaat untuk membangun diri saya.
Minggu, 13 Juni 2010
Lapisan OSI (Aplication Layer)
Lapisan aplikasi adalah suatu terminologi yang digunakan untuk mengelompokkan protokol dan metode dalam model arsitektur jaringan komputer. Baik model OSI maupun TCP/IP memiliki suatu lapisan aplikasi.
Dalam TCP/IP, lapisan aplikasi mengandung semua protokol dan metode yang masuk dalam lingkup komunikasi proses-ke-proses melalui jaringan IP (Internet Protocol) dengan menggunakan protokol lapisan transpor untuk membuat koneksi inang-ke-inang yang mendasarinya. Sedangkan dalam model OSI, definisi lapisan aplikasi lebih sempit lingkupnya, membedakan secara eksplisit fungsionalitas tambahan di atas lapisan transpor dengan dua lapisan tambahan: lapisan sesi dan lapisan presentasi. OSI memberikan pemisahan modular yang jelas fungsionalitas lapisan-lapisan ini dan memberikan implementasi protokol untuk masing-masing lapisan.
Penggunaan umum layanan lapisan aplikasi memberikan konversi semantik antara proses-proses aplikasi yang terkait. Contoh layanan aplikasi antara lain adalah berkas virtual, terminal virtual, serta protokol transfer dan manipulasi kerja.
Lapisan aplikasi berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Lapisan_aplikasi
Dalam TCP/IP, lapisan aplikasi mengandung semua protokol dan metode yang masuk dalam lingkup komunikasi proses-ke-proses melalui jaringan IP (Internet Protocol) dengan menggunakan protokol lapisan transpor untuk membuat koneksi inang-ke-inang yang mendasarinya. Sedangkan dalam model OSI, definisi lapisan aplikasi lebih sempit lingkupnya, membedakan secara eksplisit fungsionalitas tambahan di atas lapisan transpor dengan dua lapisan tambahan: lapisan sesi dan lapisan presentasi. OSI memberikan pemisahan modular yang jelas fungsionalitas lapisan-lapisan ini dan memberikan implementasi protokol untuk masing-masing lapisan.
Penggunaan umum layanan lapisan aplikasi memberikan konversi semantik antara proses-proses aplikasi yang terkait. Contoh layanan aplikasi antara lain adalah berkas virtual, terminal virtual, serta protokol transfer dan manipulasi kerja.
Lapisan aplikasi berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Lapisan_aplikasi
Langganan:
Postingan (Atom)